Dari namanya, sobat petualang pasti sudah bisa menebak bahwa masjid ini merupakan masjid yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, khususnya Semarang sejak pertama dibangun. Masjid Agung Jawa Tengah telah berdiri sejak tahun 2006, dan diresmikan oleh Presiden RI kala itu yakni SBY.
Masjid yang terletak di Semarang ini memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menarik di mata masyarakat lokal maupun turis yang tengah berkunjung ke Jawa Tengah. Lalu, apa saja sih yang menarik dari Masjid ini? Untuk menghilangkan rasa penasaran kamu, simak artikel ini sampai selesai ya.
Sejarah Berdirinya Masjid Agung Jawa Tengah
Berdirinya Masjid Agung Jawa Tengah yang biasa disingkat MAJT ini diawali dengan kembali nya tanah (harta) wakaf milik Masjid Kauman Semarang dari proses tukar guling tanah seluas 119.127 hektar menjadi 250 hektar di Demak.
Setelah kembalinya tanah (harta) wakaf milik Masjid Kauman Semarang tersebut, maka dibangunlah MAJT diatas salah satu petak tanah milik Masjid Kauman Semarang.
Proses pembangunan Masjid ini dimulai pada bulan Juni 2001 dengan koordinasi gubernur Jawa Tengah saat itu yakni Mayjend Mardiyanto. Selain mendapat dukungan gubernur, dukungan pun datang dari Menteri Agama RI kala itu serta beberapa duta besar dari Negara lain.
Proses pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah memakan waktu sekitar 5 tahun, yakni dari tahun 2001 hingga 2006. Pada November 2006, MAJT diresmikan oleh Presiden RI kala itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah
Seperti Masjid Agung pada umumnya yang ada di daerah lain seperti Banten, Surabaya, maupun Jakarta, MAJT memiliki desain yang megah bergaya Jawa, Islam, dan Romawi.
MAJT didesain oleh seorang arsitektur bernama Ir.H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang berhasil memenangkan sayembara desain untuk MAJT.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai arsitektur masjid ini, yuk intip penjelasannya di bawah ini.
1. Bergaya Jawa, Islam, dan Romawi
Salah satu ciri khas paling menonjol yang dapat kamu lihat dari masjid ini adalah penggabungan tiga gaya desain. Desain jawa dapat kamu lihat pada atapnya. Masjid ini didesain dengan lima atap sesuai dengan bangunan khas Jawa.
Adapun untuk gaya Romawi dapat terlihat dari desain 25 pilar di pelataran masjid. Pilar tersebut mengambil gaya khas koloseum Athena di Romawi. Kemudian, pilar tersebut juga berhias dengan kaligrafi-kaligrafi dua kalimat syahadat serta simbol 25 Nabi dan Rasul.
2. Payung Hidrolik
Keunikan arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah berikutnya adalah adanya bangunan payung hidrolik raksasa yang menyerupai payung hidrolik yang dapat kamu temui di Madinah. Konon, hanya MAJT dan Masjid Nabawi yang memiliki payung hidrolik ini.
Namun, payung hidrolik ini hanya akan dibuka pada saat-saat tertentu saja. Jika kamu ingin melihat kemegahan paying ini, kamu dapat datang ketika shalat jum’at, idul fitri, dan idul adha jika kekuatan angin maksimum 200 knot.
3. Plasa Masjid
Arsitektur yang terdapat pada plasa masjid memiliki keunikannya tersendiri. Kamu dapat menemukan banyak kaligrafi-kaligrafi indah, mulai dari kaligrafi dua kalimat syahadat, simbol 25 Nabi, serta juga ada kaligrafi dari surat Al-Mukmin ayat 1 sampai 5.
Plasa dengan luas 7500 meter persegi ini dapat menampung sekitar 10.000 jamaah. Jadi, plasa masjid ini bisa disebut sebagai perluasan tempat bagi jamaah yang tidak mendapatkan tempat di bangunan utama.
4. Bangun Utama Masjid
Bangunan utama Masjid Agung Jawa Tengah memiliki dua lantai. Lantai satu khusus untuk jamaah pria, sedangkan lantai dua khusus untuk jamaah perempuan. Selain itu, bangunan utama dilengkapi dengan minaret. Salah satu minaretnya juga memiliki lift untuk memudahkan aktivitas jamaah.
5. Menara Al-Husna
Salah satu keunikan dari MAJT yang juga merupakan daya tarik terbesarnya adalah keberadaan menara Al-Husna. Menara dengan ketinggian menyerupai jumlah Asmaul Husna (99 m) ini memiliki berbagai macam fasilitas yang membuat kamu merasa betah.
- Studio RAIS, radio dakwah islam dengan frekuensi 107,9 FM yang terletak di lantai dasar.
- Museum, yang di dalamnya terdapat Al-Quran raksasa yang berukuran 145 cm x 95 cm. Fasilitas ini dapat kamu nikmati di lantai dua.
- Resto Putar, cafe muslim yang terdapat di lantai 18, memiliki keunikan dapat berputar 360 derajat.
- Puncak Menara, terdapat di lantai paling atas yang mana kamu akan dapat melihat pemandangan kota Semarang menggunakan teropong.
Daya Tarik Masjid Agung Jawa Tengah
Sebagai tempat ibadah yang megah, Masjid Agung Jawa Tengah memiliki daya tarik tersendiri baik untuk melakukan kegiatan spiritual atau sekedar untuk berwisata saja. Selain akses masuk bangunan utama yang gratis, tentu banyak hal-hal menarik yang membuat kamu betah untuk jalan-jalan di area masjid.
Agar kamu tidak penasaran lagi, berikut daya tarik MAJT serta hal-hal menarik yang dapat sobat petualang lakukan di area masjid.
1. Tempat yang Cocok untuk Kegiatan Spiritual
Walaupun esensi ibadah bukan terletak pada tempat, namun jika beribadah di masjid dengan desain islam yang indah dan megah, pengalaman spiritual kamu akan menjadi lebih khusyuk dan menyenangkan.
Selain beribadah dengan ribuan orang lainnya, kamu dapat beribadah sembari menikmati pemandangan kaligrafi yang indah, melihat Al-Quran raksasa, mendengar radio dakwah, yang tentunya akan membuat kamu merasa lebih dekat dengan sang pencipta.
2. Berfoto dengan Latar Payung Hidrolik dan Menara Al-Husna
Sobat petualang pasti tertarik untuk menyimpan kenang-kenangan di setiap tempat yang kamu kunjungi, apalagi jika tempat tersebut sangat menarik. Selain beribadah, kamu bisa melakukan selfie atau berfoto dengan teman-temanmu dengan latar arsitektur yang indah.
Tempat pertama yang bisa kamu jadikan latar foto ialah payung hidrolik. Namun, kamu harus datang di waktu yang tepat ya! Jika kamu datang di hari biasa, kamu tidak akan berkesempatan untuk melihat kemegahan payung ini.
Tempat kedua yang cocok menjadi latar foto adalah menara Al-husna. Kamu dapat berfoto di depan bangunannya, atau berfoto di dalam menara tersebut. Terdapat banyak pilihan tempat untuk mengabadikan momen di menara ini seperti di cafe maupun puncak menara.
3. Prasasti
Daya tarik berikutnya dari masjid ini adalah keberadaan prasasti peresmian dengan tanda tangan Presiden RI kala itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
Walaupun hanya bentuk peresmian saja, namun prasasti unik karena menggunakan batu alam yang diambil dari lereng Gunung Merapi. Prasasti ini memiliki berat 7,8 ton dengan tinggi 3,2 meter.
Alamat dan Harga Tiket Masuk Masjid Agung Jawa Tengah
Sebagai masjid megah yang menjadi ikon kota Semarang, tentu kamu tidak akan kesulitan mencari alamat masjid ini. Namun, bagi yang pertama kali menginjakkan kaki di Semarang mungkin membutuhkan lokasi lengkap. Lokasi MAJT terletak di kecamatan Gayamsari, di Jl. Gajah Raya No. 128.
Kabar baiknya adalah kamu tidak perlu lagi membayar biaya apapun untuk masuk ke bangunan utama dan jalan-jalan di area masjid. Namun, jika kamu tertarik untuk menikmati berbagai fasilitas di menara Al-Husna, kamu harus memiliki tiket dengan harga Rp. 7.500,- per orang.
Itulah beberapa informasi yang harus sobat petualang ketahui sebelum memutuskan untuk mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah. Dengan harga tiket yang terjangkau, kamu dapat menyaksikan kemegahan tempat ibadah ini, serta menikmati berbagai fasilitas yang ada.
Sobat petualang! Jika sedang mampir Semarang, jangan lupa cari penginapan murah Semarang sebelumnya ya, agar tidak bingung kedepannya.